Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.Menurut asalnya katanya,
psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: (Psychē yang berarti jiwa) dan logia yang
artinya ilmu sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan
dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.Psikologi tidak mempelajari
jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku dan proses mental. Defenisi ini membuat psikologi bergeser
dari yang mempelajari jiwa ke penelitian tingkah laku. Lalu Kesehatan
Mental adalah keinginan wajar bagi setiap manusia seutuhnya,tetapi untuk
mendapatkan kesehatan jiwa yang seperti itu susah. Diperlukan
keterbukaan psikis manusia atau dilakukan penelitian secara langsung
atau tidak langsung pada manusia yang menderita gangguan jiwa, agar
terhindar dari gangguan itulah diperlukan pembelajaran tingkah laku dan
pencegahan dini .Pengertian kesehatan mental juga dipengaruhi oleh
kultur dimana seseorang itu tinggal ,karena apa yang boleh dilakukan
dalam suatu budaya tertentu ,kemungkinan menjadi hal yang tidak normal
dalam budaya lain ,begitupun sebaliknya (Sias, 2006). Istilah “kesehatan
mental” diambil dari konsep mental hygiene. Kata “mental” diambil dari
bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahas latin yang
artinya psikis, jiwa atau kejiwaan
Apa hubungannya psikologi dan kesehatan mental ?
Hubungan antara kebutuhan psikologis dengan kesehatan mental sangat
erat dan keterkaitan.. Seseorang yang kehidupannya bahagia, tentram
sejahtera tentu akan dapat perpikir dan menjalankan hidup dengan
berprilaku semestinya. Namun sebaliknya jika spikologis seseorang sudah
terganggu maka kesehtan mental ikut terganggu.Jika salah satu kebutuhan
manusia itu terganggu maka kesehatan mentalnya itupun juga terganggu.
Jika kebutuhan fisik manusia itu terpenuhi tetapi psikologisnya tidak
terpenuhi maka mentalnya pun tidak akan sehat Kebutuhan manusia antara
kebutuhan fisik dan psikologis itu saling keterkaitan.
Sejarah Kesehatan Mental
Era pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental
telah muncul dalam konsep primitif animeisme, ada kepercayaan bahwa
dunia ini diawasi atau dikuasisi oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang
primitrif percaya bahwa angin bertiup, ombak mengalun, batu berguling,
dan pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda
tersebuit.
Orang yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah
dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka
mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dari korban.
2. Kemunculan Naturalisme
Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi pada zaman
Hipocrates (460-467). Dia dan pengikuutnya mengembangkan pandangan
revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan
”Naturalisme”, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau
fisik itu merupakan akibat dari alam. Hipocrates menolak pengaruh roh,
dewa, syetan atau hantui sebagai penyebab sakit. Dia menyatakan: ”Jika
anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah,
dan memicu bau yang amis, akan tetapi anda tidak akan melihat roh, dewa
atau hantuyang melukai badan anda”.
Ide naturalkistik ini kemudian dikembangkan oleh Galen, seorang tabib
dalam lapangan pekerjaan pemeriksaan atau pembedahan hewan.
Dalam perkembangan selajutnya, pendekatan naturalistik ini tidak
dipergunakan lagi dikalangan orang-orang kristen. Seorang dokter
perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filasafat politik dan
sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia telah
terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit
ini, para pasiennya (yang maniac) dirantai, diikat ditembok dan ditempat
tidur. Para pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih, adan
mereka dipandang sangat berbahaya dibawa jalan-jalan disekitar ruimah
sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak
menunjukkan lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya
sendiri.
Era Ilmiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan
mental, yaitu dari animisme (irrasional) dan tradisional ke sikap dan
cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya Psikologi
Abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1783. ketika
itu benyamin rush (1745-1813) menjadi anggota staff medis dirumah sakit
Penisylvania. Dirumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai
”lunaties” (orang-orang gila atau sakit ingatan).
Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyakit kegilaan
tersebut, dan kurang mengetahui bagaimana menyembuhkannya. Sebagai
akibatnya, pasien-pasien tersdebut didukung dalam sel yang kurang sekali
alat ventilasinya, dan mereka sekali-sekali digugur dengan air.
Rush melakukan usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang
yang menderita gangguan mental tersebut. Cara yang ditempuhnya adalah
dengan melalui penulisan artikel-artikel dalam koran, ceramah, dan
pertemuan-pertemuan lainnya. Akhirnya, setelah usaha itu dilakukan
(selama 13tahun), yaitu pada tahun 1796, dirumah mental. Ruangan ini
dibedakan untuk pasien wanita dan pria. Secara berkesenimbungan, rush
mengadakan pengobatan kepada para pasien dengan memberikan dorongan
(motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Perkembangan psikologi abnormal dan pskiatri ini memberikan pengaruh
kepada lahirnya Mental Hygiene yang berkembang menjadi suatu ”Body Of
Knowledge” berikut gerakan-gerakan yang teorganisir.
Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan
inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis,
yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua orang ini
banyak mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental
dan pertolongan bagi orang-orang miskin dan lemah. Dorthea Lynde Dix
lahir pada tahun 1802 dan meninggal duinia tanggal 17 July 1887. dia
adalah seorang guru sekolah di Massachussets, yang menaruh perhatian
terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian perintis
(pioneer), selama 40tahun dia berjuang untuk memberikan pengorbanan
terhadap orang-orang gila secara lebih manusiawi.
Usahanya mula-mula diarahkan pada para pasien mental dirumah sakit.
Kemudian diperluas kepada para penderita gangguan mental yang dikurung
dirumah-rumah penjara. Pekerjaan Dix ini merupakan faktror penting dalam
membangun kesadaran masyarakat umum untuk memperhatikan kebutuhan para
penderita gangguan mental. Berkat usahanya yang tak kenal lelah, di
Amerika serilkat didirikan 32 rumah sakit jiwa, dimana dia layak
mendapat pujian sebagai salah seorang wanita besar di abad 19.
Pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul.
Selama dsekade 1900-19090 beberpa organisasi kesehetran mental telah
didirikan, sepert: American Social Hygiene Associatin (ASHA), dan
American Federation for Sex Hygiene.
Perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak
lepas dari jasa Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Bahkan, karena
jasa-jasanya itulah, dia dinobatkan sebagai ”The Founder Of The Mental
Hygiene Movement”. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam
bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat
manusiawi.
Dedikasi Beers yang begitu kuat dalam kesehatan mental, dipengaruhi
juga oleh pengalamannya sebagai pasien dibeberapa rumah sakit jiwa yang
berbeda. Selama dirumah sakit, dia mendapatkan pelayanan atau pengobatan
yang keras dan kasar (kuarang manusia). Kondisi seperti ini terjadi,
karena pada masa itu belum ada perhatian terhadap masalah gangguan
mental, apalagi pengobatannya.
Setelah dua tahun mendapatkan perawatan dirumah sakit dia mulai
memperbaiki dirinya, dan selama tahun terakhirnya sebagai pasien, dia
mulai mengembangkan gagasan untuk membuat suatu gerakan untuk melindungi
orang-orang yang mengalami gangguan mental atau orang gila (insane).
Setelah dia kembali dalam kehidupan yang normal (sembuh dari
penyakitnya), pada tahun 1908 di menindaklanjuti gagasannya demngan
mempublikasikan sebuah tulisan autobiografinya sebagai, mantan penderita
gangguan mental, yang berjudul ”A Mind That Found It Self”. Kehadiran
buku ini disambut baik oleh Willian james, sebagai seorang pakar
psikologi. Dalam buku ini, dia memberikan koreksi terhadap program
pelayanan, perlakuan atau ”treatment” yang diberikan kepada para pasien
dirumah sakit-rumah sakit yang dipandangnya kurang manusiawi. Di samping
itu dia melupakan reformasi terhadap lembaga yang diberikan perawatan
gangguan mental.
Beers meyakini bahwa penyakit atau gangguan mental dapat dicegah atau
disembuhkan. Selanjutnya dia merancang suatu program yang bersifat
nasional tujuan:
1. Mereformasi program perawatan dan pemngobatan terhadap orang-orang pengidap penyakit jiwa.
2. Melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat agar mereka
memiliki pemahaman dan sikap yang positif terhadap para pasien yang
mengidap gangguan atau penyakit jiwa
3. Mendorong dilakukannya berbagai penelitian tentang kasus-kasus dan pengobatan gangguan mental.
4. Mengembangkan praktik-praktik untuk mencegah gangguan mental.
Program Beers ini ternyata mendapat respon positif dari kalangan
masyarakat, terutama kalangan para ahli, seperti Wlliam James dan
seorang Psikiatris ternama, yaitu Adolf Mayer. Begitu tertariknya
terhadap gagasan Beers, Adolf Mayer menyarankan untuk menamai gerakan
itu dengan nama ”Mental Hygiene”. Dengan demikian, yang mempopulerkan
istilah ”Mental Hygiene” adalah Mayer.
Belum lama setelah buku itu diterbitkan, yaitu pada tahun 1908,
sebuah organisasio pertama, didirikan, dengan nama ”Connectievt Society
For Mental Hygiene”. Satu tahu kemudian, tepatnya pada tanggal 19
Februari 1909 didirikan ”National Commitye Siciety For Mental Hygiene”,
di sini Beers diangkat menjadi sekretarisnya. Organusasi ini
bertujuannya.
1. Melindungi kesehatan mental masyarakat
2. Menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental
3. Meningkatkan studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai aspek yang terkait dengannya.
4. Menyebarkan pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan dan pengobatannya
5. Mengkoordinasikan lembaga-lembhaga perawatan yang ada
Terkait dengan perkembangan gerakan kesehatan mental ini, Deutsch
mengemukakan bahwa pada masa dan pasca Perang Dunia I, gerakan kesehatan
mental ini mengkonsentarsikan programnya untuk membantu mereka yang
mengalami masalah serius. Setelah perang usai, gerakan kesehatan mental
semakin berkembang dan cakupan garapannya meliputi berbagai bidang
kegiatan, seperti : pendidikan, kesehatan masyarakat, pengobatan umum,
industri, kriminologi, dan kerja sosial.
Secara hukum, gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya
pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat
menandatangani ”The National Mental Helath Act”. Dokumen ini merupakan
bluprint yang komprehensif, yang berisi program-program jangka panjang
yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga
masyarakat.
Beberapa tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut itu meliputi:
1. Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika
Serikat, melalui penelitian, inevetigasi, eksperimen penanganan
kasus-kasus, diagnosis dan pengobatan.
2. Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan
kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti
dalam melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan kegiatan dan
mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3. Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental
4. Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan
mental
Pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu
dengan berdirinya ”National Association For Mental Health” yang
bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu
”National Committee For Mental Hygiene”, ”National Mental Health
Foundation”, dan ”Psychiatric Foundation”.
Gerakan kesehatan mental ini terus berkambang, sehingga pada tahun
1075 di Amerika serikat terdapat lebih dari seribu tempat perkumpulan
kesehatan mental. Dibelahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan
melalui ”The World Federation For Mental Health” dan “The World Health
Organization”.
0 komentar:
Posting Komentar